Selasa, 30 Desember 2008

Masjid dan Pemberdayaan Masyarakat (1)


MASJID AGUNG AL-AZHAR
Pinjaman Pengembangan Usaha, Poliklinik dan Rumah Gemilang

Seorang perempuan muda turun bergegas dari Halte Busway di depan Masjid Agung Al-Azhar. Waktu menunjukan hampir jam tujuh malam. Karena tidak ingin kehabisan waktu maghrib, perempuan itu berjalan dengan cepat. Adegan seperti itu sering kali didapati di depan Masjid Agung Al-Azhar. Mungkin karena keberadaannya dekat terminal Blok M, banyak orang menjadikan Masjid Agung Al-Azhar sebagai tempat transit dan melaksanakan sholat maghrib sebelum melanjutkan perjalanannya.

Masjid Agung Al-Azhar termasuk masjid tua yang masih tetap kokoh berdiri. Dan di Masjid tersebut ulama besar Buya Hamka dulu beraktivitas dan mengembangkan dakwahnya.

Kini disamping kiri dan kanan masjid tersebut berdiri bangunan yang lebih tinggi. Bangunan sebelah kakan masjid difungsikan sebagai sekolah al-azhar dari Taman kanak-kanak sampai SMA dan bangunan sebelah kiri digunakan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI). Al-Azhar memang, disamping terkenal dengan masjidnya juga terkenal dengan pendidikannya.

Al-Azhar dikelola oleh Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar. Dibuat tiga bidang kelompok program. Pertama Bidang Dakwah, kedua bidang pendidikan dan ketiga bidang usaha.

Bidang Da’wah meliputi pengelolaan masjid, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan ibadah dan beberapa kegiatan yang sifatnya keagamaan. Di setiap Masjid yang di kelola YPI Al-Azhar bentuk pengurus Takmir. Pengurus takmir ini yang kemudian bertanggungjawab untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dibawah kemasjidan termasuk di dalamnya pengelolaan Aula Buya Hamka yang disewakan kepada masyarakat umum sebagai sumber keuangan pengelolaan masjid.

Sumber keuangan lain diperoleh dari penggalangan infak dan zakat jamaah dan masyarakat umum. Dari dana infak dan zakat inilah kemudian pengurus takmir membuat program-program keagamaan dan sosial. Program sosial yang saat ini dilakukan adalah pemberian beasiswa kepada anak-anak yatim, yang dikelola oleh yayasan-yayasan anak yatim yang bermitra dengan Al-Azhar.

Selain itu kegiatan sosial lainnya yang sedang dijalankan adalah pemberdayaan ekonomi yang bekerjasama dengan PT. Prima Heza Lestari (PT PHL). Bentuk pemberdayaannya adalah memberikan pinjaman untuk pengembangan usaha dibawah pengelolaan PT. PHL tersebut. Bentuk kerjasamanya adalah Al-Azhar memberikan dana zakat kepada PT. PHL dan melakukan pengawasan, sementara PT PHL berkewajiban mengelola dana tersebut dan secara rutin memberikan laporannya.

Pada tahap pertama kerjasama Masjid Al-Azhar memberikan dana sebesar 15 juta yang disalurkan kepada 31 orang. Program ini dimulai pada bulan Mei 2007. Setelah program ini berjalan beberapa bulan masyarakat antusias menerima program ini. Saat ini masyarakat semakin banyak yang mengajukan diri untuk mendapat pinjaman dana tersebut. Disamping karena cicilannya ringan, pinjamannya juga tidak berbunga, hanya memberikan infak pengelolaan. Jumlah orang yang diberikan pinjaman pada bulan Desember bertambah menjadi 58 orang.

Saat ini masjid Al-Azhar merencanakan menambah jumlah dana yang akan disalurkan sebesar 47 juta. “Kami puas dengan pelaksanaan program ini, selanjutnya bahkan kami akan mengembangkan ke wilayah lain. Kami akan mencoba dengan menggunakan jaringan masjid”. Ungkap Abdurrahman Gayo salah seorang Pelaksana Harian Takmir Masjid Agung Al-Azhar.

Kegiatan lain yang berorientasi sosial dilingkungan Masjid Agung Al-Azhar di lakukan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar. Lembaga ini dibawah tanggungjawab Bidang Usaha YPI Al-Azhar. Kewenangan lembaga ini yaitu melakukan penggalangan zakat kepada jamaah Al-Azhar dan masyarakat umum, dari dana yang terkumpul LAZ membuat program-program sosial.

Banyak program yang telah digulirkan oleh LAZ Al-Azhar antara lain: Poliklinik umum dan gigi, pemberdayaan pengrajin, pemberdayaan pesantren, training cleaning service, benah madrasah, benah rumah ibadah, bea penghafal al-qur’an dan layanan jenazah gratis.

Program Poliklinik gratis telah berjalan sejak Desember 2007, dengan berlokasi di Cigombong Sukabumi. Pilihan lokasi tersebut karena daerah tersebut selain kerana kemampuan ekonomi masyarakat disana masih lemah juga karena diwilayah itu jauh dari puskesmas.

Untuk keperluan layanan kesehatan tersebut LAZ Al-Azhar membangun gedung dua lantai dengan menghabiskan hampir 400 juta. Dana itu diperolah dari BAMUIS BNI, dana zakat dan infaq orang tua dan murid-murid Al-Azhar. “Satu lantai digunakan untuk layanan kesehatan, satu lantai lainnya sedang kami rencanakan untuk digunakan balai latihan kerja (BLK), kami menamakannya rumah gemilang”. Tegas Muhammad Anwar Sani Direktur Operasional LAZ Al-Azhar. “Kerena selain untuk BLK akan digunakan juga untuk bimbingan belajar bagi anak-anak berprestasi”. Lanjutnya

Sejak beroperasi, setiap hari poliklinik Al-Azhar melayani kurang lebih 30 orang. Jumlah keluarga yang terdaftar sebagai member poliklinik Al-Azhar sebanyak 100 Keluarga.

Selain mengoperasikan poliklinik di Cigombong, LAZ Al-Azhar juga memberikan pelayanan kesehatan gratis di lingkungan Masjid Agung Al-Azhar. Para kaum dhuafa yang terganggu kesehatannya bisa mengajukan diri ke kantor LAZ Al-Azhar, selanjutnya mereka akan diantarkan ke klinik Al-Azhar. Pembiayaan pengobatannya akan dibayar oleh LAZ Al-Azhar.

Program sosial lainnya adalah pemberdayaan ekonomi. Program ini meliputi pemberian modal usaha, pelatihan keterampilan dan pemberdayaan pengrajin dan terumbu ikan. Program pemberian modal usaha diberi nama dengan program Ibu Mandiri. Program ini baru sekali dilaksanakan bertepatan dengan hari Ibu. Program ini diberikan kepada ibu-ibu yang ingin membuka usaha kecil. Madal usaha yang diberikan sebesar satu juta rupiah.

Program pelatihan keterampilan yang pernah diadakan adalah training cleaning service. Program ini bekerjasama dengan perusahaan penyalur cleaning service, sehingga para peserta training tersebut langsung disalurkan untuk bekerja. “Kami sangat senang, beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan salah satu peserta dan saat ini katanya dia sudah mampu membeli sebidang tanah untuk dibangun rumah”. Tutur Anwar Sani dengan wajah yang sumringah.

Rasa senang juga diungkapkan Anwar Sani, belum lama ini dia mendapat khabar terumbu ikan di pesantren yang dia bantu sebentar lagi akan panen untuk ke lima kali. Anwar Sani mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu LAZ Al-Azhar membantu tiga pesantren untuk membuat terumbu ikan. Tiga pesantren yang dibantu berada satu di Maninjau Padang, satu di Klaten dan satu lagi di Parung Panjang. Pesantren di Padang akan panen untuk ke lima kali. Sementara yang lainnya baru akan yang ketiga kali. “Yang di Padang memang hanya pembesaran saja, jadi mereka lebih cepat panen” Ungkapnya lagi.

Melihat kemajuan penggalangan dan pelaksanaan program LAZ AL-Azhar, Anwar Sani terinspirasi untuk mengmbangkan lebih luas Lembaga Amil Zakat (LAZ) berbasis masjid. Ada beberapa keuntungan LAZ berbasis masjid antara lain masjid mempunyai jamaah dan masjid selalu disinggahi orang-orang baru. Apabila sebuah masjid bisa mengembangkan lembaga zakat, akan mempunyai dana untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat umum. Terutama kepada mereka yang masih lemah ekonominya. Sehingga masjid bukan hanya untuk ibadah ritual saja, tetapi sebagai penggerak kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Tulisan ini pernah di muat di Majalah Madina. Ini salah satu tulisan hasil liputan 4 masjid lainnya di Jakarta. Tulisan masjid lainnya menyusul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar